michi-share ^.^

Wednesday, November 18, 2009

IMANUEL (Part 4)

.


By: Michelle Purwagani (2009)

Bab 5 (drama  backround gambar Ruben yang terbaring di Rumah Sakit, koma…) :
Malaikat1 : Hai Ruben…
Ruben : Si.. siapa kalian…??
Malikat2 : Kami adalah malaikat, Ruben…
Ruben : (nggak percaya..) Hah..? Malaikat… hahahahaha… memangnya aku sudah mati apa..?!
Malaikat1 : (menunjuk LCD) Lihatlah.. kau terbaring sekarat Ruben… Apa kau lupa? Kau baru saja dihajar oleh beberapa pemuda…
Malaikat2 : Dan teman2mu meninggalkanmu dalam keadaan sekarat Ruben….
Ruben : Apa..?!! Tidak mungkin… Mereka adalah sahabat2ku…. Mereka pasti yang membawaku ke Rumah Sakit..
Malaikat1 : (menunjukkan gambar teman2nya yg sedang bersenang2…) Lihatlah di mana teman2mu sekarang Ruben… Mereka bersenang2… Mereka tak mempedulikanmu… Mereka hanya peduli dengan diri mereka sendiri…

Ruben : (Terduduk… Sedih&kaget.. Tidak menyangka teman2nya seperti itu…) Tidak… ini tidak mungkin… Bagiku, hanya mereka yang mengerti dan mengasihiku… hanya mereka yang peduli padaku… ini tidak mungkiiin….
Malaikat2 : Inilah kenyataannya Rubhen…. Teman2mu tidak benar2 mengasihimu…
Ruben : Hiks, hiks, hiks… (mulai menangis, meratap..) Tak ada yang mengasihiku di dunia ini…
Semenjak aku lahir, tak ada yang peduli padaku… tak ada yang mengasihiku… Bahkan sekarang, teman2ku yang kupikir mengasihiku, ternyata mereka semua sama saja..!! huhuhuhuhuhu…
(2 malaikat out… tiba2 terdengar suara Tuhan..)
Tuhan : Ruben, Ruben…
Ruben : (tersadar… berhenti menangis..) Siapakah Engkau..?
Tuhan : Akulah Tuhan Allahmu, Ruben…
Ruben : Tuhan..? (bingung campur takut, dan sedikit tak percaya..)
(bertanya lagi..) Tuhan..? Engkaukah Tuhan..?
Tuhan : Ya, Akulah Tuhan, yang mengasihimu, Ruben… Aku mengasihimu… (sura melambat & menghilang..)
(Ruben terdiam, & hanya bisa menangis…)
(2 malaikat Tuhan datang…)
Malaikat2 : Ruben… Tiba saatnya engkau kembali ke bumi…
Malaikat1 : Lihatlah… (menunjuk ke LCD..) ada teman2mu yang mendoakanmu senantiasa…
(Ruben menatap ke layar LCD dengan hati yang makin hancur..)
Malaikat2 : Tuhan telah mendengar seruan doa mereka yang benar2 tulus mendoakan kesembuhanmu..
Sekarang… kembalilah kau ke bumi… Dan berubahlah menjadi manusia yang baru…
(out… dark.. back to the FILM…)


Bab 6:
(syuting di kamar RS…)
(di kamar RS ada mama-papa Ruben…)
(Ruben menggerakkan sedikit jari-jemarinya…)
Mama : Pa.. lihat pa… anak kita… ia menggerakkan jarinya..
Papa : Waah, iya ma… (senang, lalu memanggil Dokter..) Dokter… Dook… Dokter..
Dokter : (datang dgn segera..) Ada apa, Pak..? Apa anak anda sedang gawat..?
Mama : Tidak, Dok.. Tapi tadi ia baru saja menggerakkan jarinya…
Dokter : Baiklah, akan saya priksa sebentar… (memeriksa..)
Wah, Mujizat… Sungguh ini adalah mujizat… saraf2 anak kalian sudah dapat menerima rangsangan sepertinya… Kalian harus tetap berdoa pada Tuhan agar ia cepat sadarkan diri…
(dokter pamit pergi ke pasien lain..)
Baiklah, Tuan, Nyonya, saya permisi dulu..
Papa : Iya, Dok… terima kasih…
Mama : Syukurlah pa, ia sebentar lagi akan sadar… mama senang mendengarnya…
Papa : Iya… Maka’nya ma… mama itu harus lebih memperhatikan Ruben…. Jangan pergi keliling dunia saja… Anak kita menjadi seperti ini jadinya…
Mama : Loh… Papa kok mulai lagi siih..? Bukannya papa juga sama aja…? Papa jangan egois dong, masa cuma mama yang disalahkan…
Tania : Tante… Om… Maaf kami tiba2 masuk… Kami tak tahu kalau..
Papa : Ooh… Tania… Tak apa… Masuklah kalian…
Tania : Maaf ya Om, tadi kami tak sengaja mendengar perkataan kalian…
Mama : Yaa sudahlah Tania… ini juga bukan rahasia… semua orang pasti juga tahu background keluarga Ruben… Tante sangat berterima kasih pada kalian berempat, Tania, Selena, Marco, & Simon…
Selena : Iya.. Sama2 tante…
Mm… Sebenarnya, kalau boleh saran… Yang terpenting adalah tante dan om lebih perhatian lagi pada Ruben…
Papa : Kamu benar Selena…. Mulai sekarang, om dan tante akan lebih perhatian pada Ruben dan tidak hanya memikirkan diri kami sendiri..
(tiba… Ruben sadar..)

Ruben : (suara masih lemah…) papa… mama…
Mama : Ruben… oh… syukurlah nak, akhirnya kamu sadar juga…
Papa : Kami sangat cemas nak… sudah 3 hari ini kamu tak sadarkan diri…
Ruben : (masih bingung.. linglung..) Papa mama kok bisa di sini…
Papa : Yaa… teman2mu ini yang menghubungi kami, Ruben…
Ruben : (melihat ke arah 4 temannya yg tersenyum tulus padanya..)
Kalian….
(Teringat peristiwa perjumpaannya dengan Tuhan…)
(Dengan mata berkaca2) Tania… Selena… Marco… dan kau Simon…
Maafkan aku… aku selama ini telah berbuat jahat pada kalian… Tapi di saat aku terbaring sekarat, kalian malah menolongku… Sungguh aku tak pantas menerima kasih & kebaikan kalian…
Marco : Aaah, sudahlah Ruben, tak usah diambil hati… Kami senang bisa melihatmu pulih sekarang…
Simon : Ka.. kami… kami su.. sudah memafkanmu, kok… Jauh sebelum kau meminta maaf pada kami, Ruben…
Ruben : Terima kasih… (terharu..) Terima kasih banyak…

0 comments

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment

 

Princess MiChie

Photobucket

About Me

My photo
- Sanguin (but sometimes so Melancholic...) - I love writing...

Followers

Thanks 4 visiting...